Ijinkan saya memperkenalkan diri dulu. Nama saya Benny. Saya bukan motivator atau sejenisnya. Saya bukan Bong Chandra ataupun Ellen May yang psikologi tradingnya sangat saya kagumi. Saya hanyalah seorang trader amatiran yang sering nyangkut ketimbang untung dan sering patah hati oleh trading. Lebih kasarnya lagi kalau boleh dibilang saya ini bukanlah siapa-siapa. Jadi kalau ada orang yang kebetulan nyasar ke blog saya dan mencari kalimat-kalimat pintar untuk memotivasi dirinya sendiri saya sarankan untuk meninggalkan blog saya karena takutnya Anda akan kecewa. Karena disini tempatnya trader yang patah hati, bukan yang memberi motivasi. Saya sarankan untuk mencoba browsing ke situs-situs para motivator yang bisa disearch di Google atau diforum-forum saham Indonesia.
Seperti judulnya, Say No to CutLoss! Dulu saya sangat anti terhadap yang namanya cutloss (CL). Sekarang? Masih, kadang-kadang.
Saya sudah membaca banyak buku motivasi dan membuat trading plan, tapi ketika diharuskan cutloss oleh trading plan yang saya buat sendiri, rasanya berat sekali. Kalau para motivator akan mengatakan “Cutloss!” Atau “Proteksi!” Ketika menyuruh kita menjual saham kita yang sedang rugi. Tapi prakteknya, yang saya alami sendiri, itu susahnya setengah mati. Apalagi kalau melihat uang yang akan hilang kalau kita jual rugi. Mau nangis rasanya. Begitu sudah di CL, tau-tau saham itu malah melonjak naik jauh diatas open position kita tadi. Rasanya otak dan hati ini seperti digado-gado, di ulek-ulek dengan sambal kacang dari Medan.
Saya adalah seorang trader nyangkut. Terlalu sering di zona ini membuat saya membuat instilah “nyangkuter” untuk diri saya sendiri. Dan apapun itu yang berhubungan dengan nyangkut ternyata sungguhlah tidak enak. Kita ambil contoh jemuran yang nyangkut, untuk mendapatkannya kembali dibutuhkan usaha dan begitu sudah didapat ada robekan disatu sisinya. Atau pikiran yang nyangkut, jelas kita tidak bisa berkonsentrasi bilamana tubuh kita disamping istri sedangkan pikiran kita disebelah wanita idaman lain. Oops. Jadi saya mencoba mengGoogle apa itu nyangkut dan yang saya dapatkan adalah : sesuatu yang berada ditempat yang tidak semestinya untuk waktu yang lama (Wrong Place Wrong Time). Jadi apa yang harus saya lakukan kalau saham saya nyangkut? Secara realita jawabannya ada 2; jual rugi yang berarti cutloss, atau diamkan saja (no CL). Saya jarang melakukan cutloss. Bila analisa saya salah dan saham saya turun, saya cenderung akan membiarkannya dan menggunakan sisa cash saya untuk membeli saham yang lain. Bila cash saya habis dan semua saham saya turun maka saya akan menjual saham yang menurut saya paling-tidak-ada-peluang-untuk-naik, meskipun hampir semua saham nyangkut para trader nyangkut seperti saya bisa dibilang tidak ada peluang untuk naik. Dan ketika satu saham saya yang nyangkut jatuh lebih dalam dan satu saham saya naik menghasilkan profit sedikit, saya akan sudah berada di kafe atau di tempat-tempat nongkrong bersama teman-teman saya dan menceritakan soal saham saya yang naik dengan malu-malu.
Kebiasaan Saya-TraderNyangkut :
1. Sering melanggar trading plan
2. Bagian dari trading plan yang seri saya langgar adalah CutLoss.
3. Averaging Down saham-saham yang nyangkut dengan harapan saham itu akan naik tanpa analisa teknikal ataupun fundamental.
4. Selalu mengulangi kebiasaan 1 sampai 3.